Senin, 04 Juni 2018

ULASAN IKLAN

Nama : Ika Ayuni Putri
Kelas : 2DF02
NPM : 58216400

ULASAN IKLAN SIRUP MARJAN, BISKUIT BETTER DAN TEH PUCUK

1.      SIRUP MARJAN



TUJUAN & MAKSUD IKLAN SIRUP MARJAN : 


Biasanya Sirup Marjan sendiri di keluarkan ketika bulan Ramadhan datang. Iklan Marjan juga dikenal sebagai iklan yang sangat unik karena hanya di keluarkan setahun sekali. Biasanya iklan marjan di keluarkan untuk memperkenalkan produk Sirup yang pas dan cocok untuk di konsumsi ketika berbuka puasa telah tiba. Tak hanya itu saja, di dalam iklan marjan sendiri terdapat cerita yang bersambung hingga menjelang lebaran. Membuat para konsumen gemas dan penasaran akan tayangan iklan ini. Di dalam iklan marjan tersebut juga memiliki maksud yang sama dari tahun ke tahun, yaitu indahnya kebersamaan ditemani dengan segarnya Sirup Marjan.

CARA PENYAMPAIAN
  
alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut
  • 1.      Tagline   : “ Begitu Mewah & Menyegarkan ”
  • 2.      Iklan      : billboard, iklan TV, sponsor acara

2.      BISKUIT BETTER



TUJUAN & MAKSUD IKLAN BISKUIT BETTER :

Seiring berkembangnya tren anak muda di Indonesia, Better seakan tak ingin ketinggalan. Dengan iklan yang unik ala remaja sekarang, better memperkenalkan produknya dengan tema tips – tips ala remaja yang di perankan oleh Radtya DIka. Tips yang menjadi sorotan dari iklan Better adalah “ TIPS ANTI GALAU ALA BETTER “. Dengan menampilkan iklan dalam bentuk tips inilah better semakin dikenal terlebih dengan slogan terbaru mereka yaitu “ GALAU ? DI BETTER-IN AJA ”. maksud dari iklan Better sendiri tak hanya mempromosikan produk mereka saja, tapi juga mengajak para konsumen khususnya remaja untuk membeli produk yang terkenal akan biscuit coklat dan krim vanilla yang lezat.


CARA PENYAMPAIAN

alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut
  • 1.      Tagline   : BETTER memang BETTER
  • 2.      Iklan      : billboard, iklan TV, sponsor acara
  • 3.      Event      :  Kontes better creativity challenge grand prize berkreasi bareng raditya
3. IKLAN TEH PUCUK



TUJUAN DAN MAKSUD IKLAN TEH PUCUK :

Teh pucuk merupakan minuman teh terbaru yang di keluarkan oleh PT. Mayora. Walaupun terbilang produk baru. Teh Pucuk sendiri berhasil meraih hati para konsumen dengan iklannya yang lucu dan mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu ciri khas dari iklan Teh pucuk sendiri yaitu dengan slogan “ Pucuk.. Pucuk ” yang memiliki tujuan untuk memberi tahu kepada para konsumen bahwa komposisi Teh Pucuk sendiri berasal dari pucuk daun teh pilihan.

CARA PENYAMPAIAN

alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut
  • 1.      Tagline   : Rasa Teh Terbaik Ada Di Pucuknya
  • 2.      Iklan      : billboard, iklan TV, sponsor acara
  • 3.      Event      : - Teh Pucuk Harum At Hello Fest 2016
  • - Teh Pucuk Harum At Youth Hello Fest Bali

 

Sabtu, 02 Juni 2018

PERSUASI DAN NEGOISASI

NAMA : IKA AYUNI PUTRI
NPM : 58216400
KELAS : 2DF02



1.      Perbedaan Persuasi Dan Negoisasi
Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.Negosiasi adalah  Negosiasi juga merupakan Proses komunikasi antara dua orang atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, negosiasi juga sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukarnya.

2.      Model Dasar Persuasi



Persuadee adalah orang dan atau sekelompok orang yang menjadi tujuan pesan itu disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik secara verbal maupun nonverbal.
Saluran merupakan perantara, di antara orang-orang yang berkomunikasi. Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan.
Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada penerima. Pesan bisa berbentuk verbal dan nonverbal. Pesan verbal terdiri dari pesan verbal yang disengaja dan tak disengaja. Pesan nonverbal juga terdiri atas pesan nonverbal disengaja dan tak disengaja.
Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang diperbuat, umpan balik bisa berbentuk internal dan eksternal. Umpan balik internal adalah reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik eksternal bisa bersifat langsung, dapat pula tidak langsung.

Faktor – Faktor Yang Dapat Menghambat Persuasi
  • Perbedaan status (Hambatan Sosiologis); Komunikasi sering tidak tercapai, bila orang yang terlibat memiliki perbedaan status sosial yang mencolok.
  • Perbedaan Bahasa dan Budaya (Hambatan Antropologis); Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses transformasi nilai sosial budaya diantara orang yang terlibat. Komunikasi dapat berjalan lancar, bila dilakukan oleh mereka yang berlatar budaya sama, dimana penggunaan bahasa dan lambang yang sama akan mudah dipahami diantara mereka.
  • Hambatan Psikologis; 1) Prasangka; menjadi pembatas dalam berkomunikasi secara terbuka, jujur, harmonis dan saling menghormati. Prasangka dalam komunikasi sosial biasanya karena stereotyping; 2) Kepentingan pribadi (hidden agendas); komunikasi tidak berlangsung alamiah dengan aliran pesan saling pengertian, bila satu pihak memiliki kepentingan yang tidak mewakili kepentingan bersama; 3) Apriori terhadap perubahan; komunikasi akan terhambat, bila khalayak apriori terhadap setiap gagasan perubahan yang dirancang sebagai tujuan komunikasi persuasif. Komunikasi ini harus dibangun atas dasar keterbukaan dan saling menghargai setiap gagasan inovatif diantara orang yang berkomunikasi; dan 4) Pengalaman; Kepribadian dan perilaku umumnya dibentuk oleh pengalaman, baik yang dialami secara sadar maupun tak disadari. Mereka yang melalui pengalaman yang berbeda akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi.
  • Hambatan Semantik; Ketidakpahaman terhadap penguasaan perbendaharaan kata dan tata bahasa dapat menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi diantara orang yang berkomunikasi. Tujuan komunikasi pun akan mengalami kegagalan karena adanya kesalahan pemahaman tentang pesan yang disampaikan.
  • Hambatan Ekologis; Hambatan ini terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Hindarkan situasi dan kondisi lingkungan yang bising, tidak nyaman dan mengganggu saat membangun proses komunikasi. 
4.      Faktor – Faktor Yang Memperlancar Persuasi

            Segala sesuatu pasti ada sebab-musababnya. Sama halnya komunikasi persuasif yang memiliki penyebabnya. Penyebabnya ini yang dinamakan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi. Komunikasi persuasif yang berhasil diterapkan, pasti memiliki beberapa faktor. Dan faktor-faktor itu di antaranya :
  1. Seorang komunikator yang mempunyai kredibilitas tinggi merupakan seorang komunikator yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang disampaikannya. Sehingga pesan akan tersampaikan secara jelas dan teratur.
  2. Pesan haruslah masuk akal agar dapat diterima oleh seorang komunikan yang sebenarnya belum dipahami sama sekali olehnya. Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya
  3. Pengaruh lingkungan pun juga dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi persuasfi ini. Karena, pengaruh lingkungan akan memberikan atmosfir yang mana atmosfir tersebut dapat mempengaruhi pola pikir seseorang, yaitu seorang komunikan. Baca juga: Komunikasi yang Efektif
  4. Pengertian dan kesinambungan suatu pesan. Itu sebabnya, pesan harus masuk di akal atau logika yang benar.


5.      Tahapan Dalam Negoisasi dan Elemen Negoisasi

a.      Persiapan dan Perencanaan
Negosiasi yang baik tentunya membutuhkan proses persiapan dan perencanaan yang matang, dengan terlebih dahulu melakukan background check terhadap apa yang akan di negosiasikan, dengan siapa kita akan melakukan proses negosiasi.
b.      Mendefinisikan Aturan-Aturan Pokok
Setelah proses persiapan dan perencanaan dilakukan, selanjutnya yang perlu ditetapkan adalah mendefinisikan aturan-aturan pokok atau pedoman dalam negosiasi seperti apa yang boleh dan apa yang tidak.
c.       Klarifikasi & Justifikasi
Dalam proses ini, para pihak yang melakukan negosiasi akan melakukan penjelasan (clarify) terhadap maksud dan tujuan masing-masing pihak. Dalam tahap ini, informasi akan diberikan kepada masing-masing pihak.
d.      Penawaran & Pemecahan Masalah
Proses inilah merupakan proses paling esensial dan paling penting dalam melakukan negosiasi. Pda proses ini kita melakukan proses give and take, untuk membuat sebuah konsensi dan menemukan kesepahaman.
e.       Menutup Negosiasi & Implementasi
Proses negosiasi dapat ditutup dengan dua pendekatan, yakni pendekatan formal dan pendekatan informal. Pendekatan formal menekankan kepada aspek legalitas persetujuan yang ditetapkan sebagai hasil dari proses negosiasi dan biasanya didokumentasikan dalam bentuk perjanjian kerjasama, atau memorandum of understanding, ataupun dalam bentuk kontrak. Ini biasanya terjadi pada institusi ataupun organisasi resmi.

Elemen – Elemen Dalam Negoisasi
  1. Minat, Apa yang diinginkan dan dibutuhkan masing-masing pihak? Apa hasil akhir yang dipikirkan dan diharapkan masing-masing pihak? Bagaimana masing-masing pihak menilai permasalahan?.
  2. Pilihan, Apa saja kemungkinan pilihan yang ada untuk dapat disepakati? Kira-kira pilihan apa yang dimiliki oleh pihak lain? Pilihan apa yang paling ekologis? Sangat dibutuhkan kreativitas sebagai keterampilan yang berguna dalam menemukan opsi tambahan dalam negosiasi.
  3. Alternatif, Bagaimana jika tidak tercapai kesepakatan? Apakah pilihan yang baik dan buruknya? Apakah jika tidak mencapai kesepakatan dapat berakibat buruk di masa depan? Apa alternatif yang dimiliki oleh pihak lain?
  4. Legitimasi, Bagaimana mengajak masing-masing pihak dalam mencapai kesepakatan? Siapa pihak yang lebih kuat? Siapa yang mengontrol sumber daya? Siapa yang memegang peranan besar dalam proses ini?
  5. Komunikasi, Apakah kedua belah pihak bersedia untuk mendiskusikan dan mendengarkan? Apakah mungkin untuk diajak kompromi? Kemampuan dalam memahami pihak lain dan fleksibilitas dalam komunikasi persuasi.
  6. Hubungan, Apakah kedua belah pihak siap untuk membangun hubungan operasional? Apakah ada masalah tersembunyi karena suatu hubungan berdampak pada negosiasi? Bagaimana hubungan yang terjadi jika tidak tercapai kesepakatan?.
  7. Komitmen, Apa struktur komitmen dari kedua belah pihak? Apa konsekuensinya jika menang atau kalah dalam proses negosiasi itu? Apakah masing-masing pihak berkomitmen menjalankan kesepakatan? Kapan, dimana dan siapa yang menjalankannya?

Sumber – sumber




 
biz.