NAMA : IKA AYUNI PUTRI
NPM : 58216400
KELAS : 2DF02
1. Perbedaan Persuasi Dan Negoisasi
Persuasi
adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang
lain. Melalui persuasi setiap individu berusaha mempengaruhi kepercayaan
dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan
informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah
pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi
kedua belah pihak.Negosiasi adalah Negosiasi juga merupakan Proses
komunikasi antara dua orang atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik yang
paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, negosiasi
juga sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang
atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukarnya.
2. Model Dasar Persuasi
Persuadee adalah orang dan atau sekelompok orang
yang menjadi tujuan pesan itu disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik
secara verbal maupun nonverbal.
Saluran merupakan perantara, di antara
orang-orang yang berkomunikasi. Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi
yang dilakukan.
Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan
pengertian kepada penerima. Pesan bisa berbentuk verbal dan nonverbal. Pesan
verbal terdiri dari pesan verbal yang disengaja dan tak disengaja. Pesan
nonverbal juga terdiri atas pesan nonverbal disengaja dan tak disengaja.
Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang
diperbuat, umpan balik bisa berbentuk internal dan eksternal. Umpan balik
internal adalah reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik
eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan yang disampaikannya.
Umpan balik eksternal bisa bersifat langsung, dapat pula tidak langsung.
Faktor – Faktor Yang Dapat Menghambat
Persuasi
- Perbedaan status (Hambatan
Sosiologis); Komunikasi sering tidak tercapai, bila orang yang
terlibat memiliki perbedaan status sosial yang mencolok.
- Perbedaan Bahasa dan Budaya
(Hambatan Antropologis); Proses komunikasi pada hakekatnya adalah
proses transformasi nilai sosial budaya diantara orang yang terlibat.
Komunikasi dapat berjalan lancar, bila dilakukan oleh mereka yang berlatar
budaya sama, dimana penggunaan bahasa dan lambang yang sama akan mudah
dipahami diantara mereka.
- Hambatan Psikologis;
1) Prasangka; menjadi pembatas dalam berkomunikasi secara terbuka,
jujur, harmonis dan saling menghormati. Prasangka dalam komunikasi sosial
biasanya karena stereotyping; 2) Kepentingan pribadi (hidden
agendas); komunikasi tidak berlangsung alamiah dengan aliran pesan saling
pengertian, bila satu pihak memiliki kepentingan yang tidak mewakili
kepentingan bersama; 3) Apriori terhadap perubahan; komunikasi akan
terhambat, bila khalayak apriori terhadap setiap gagasan perubahan yang
dirancang sebagai tujuan komunikasi persuasif. Komunikasi ini harus dibangun
atas dasar keterbukaan dan saling menghargai setiap gagasan inovatif
diantara orang yang berkomunikasi; dan 4) Pengalaman; Kepribadian dan
perilaku umumnya dibentuk oleh pengalaman, baik yang dialami secara sadar
maupun tak disadari. Mereka yang melalui pengalaman yang berbeda akan
mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi.
- Hambatan
Semantik; Ketidakpahaman terhadap penguasaan perbendaharaan kata dan
tata bahasa dapat menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi diantara orang
yang berkomunikasi. Tujuan komunikasi pun akan mengalami kegagalan karena
adanya kesalahan pemahaman tentang pesan yang disampaikan.
- Hambatan
Ekologis; Hambatan ini terjadi karena gangguan lingkungan terhadap
proses berlangsungnya komunikasi. Hindarkan situasi dan kondisi lingkungan
yang bising, tidak nyaman dan mengganggu saat membangun proses
komunikasi.
4.
Faktor – Faktor Yang Memperlancar Persuasi
Segala
sesuatu pasti ada sebab-musababnya. Sama halnya komunikasi persuasif yang
memiliki penyebabnya. Penyebabnya ini yang dinamakan sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi. Komunikasi persuasif yang berhasil diterapkan, pasti memiliki
beberapa faktor. Dan faktor-faktor itu di antaranya :
- Seorang komunikator yang mempunyai kredibilitas
tinggi merupakan seorang komunikator yang mempunyai pengetahuan tentang
apa yang disampaikannya. Sehingga pesan akan tersampaikan secara jelas dan
teratur.
- Pesan haruslah masuk akal agar dapat diterima oleh
seorang komunikan yang sebenarnya belum dipahami sama sekali olehnya. Baca
juga: Teori Komunikasi Antar
Budaya
- Pengaruh lingkungan pun juga dapat mempengaruhi
berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi persuasfi ini. Karena, pengaruh
lingkungan akan memberikan atmosfir yang mana atmosfir tersebut dapat
mempengaruhi pola pikir seseorang, yaitu seorang komunikan. Baca
juga: Komunikasi yang Efektif
- Pengertian dan kesinambungan suatu pesan. Itu sebabnya,
pesan harus masuk di akal atau logika yang benar.
5.
Tahapan Dalam Negoisasi dan Elemen
Negoisasi
a. Persiapan dan Perencanaan
Negosiasi yang baik tentunya
membutuhkan proses persiapan dan perencanaan yang matang, dengan terlebih
dahulu melakukan background check terhadap apa yang akan di negosiasikan,
dengan siapa kita akan melakukan proses negosiasi.
b. Mendefinisikan Aturan-Aturan Pokok
Setelah proses persiapan dan
perencanaan dilakukan, selanjutnya yang perlu ditetapkan adalah mendefinisikan
aturan-aturan pokok atau pedoman dalam negosiasi seperti apa yang boleh dan apa
yang tidak.
c. Klarifikasi & Justifikasi
Dalam proses ini, para pihak yang
melakukan negosiasi akan melakukan penjelasan (clarify) terhadap maksud dan
tujuan masing-masing pihak. Dalam tahap ini, informasi akan diberikan kepada
masing-masing pihak.
d. Penawaran & Pemecahan Masalah
Proses inilah merupakan proses
paling esensial dan paling penting dalam melakukan negosiasi. Pda proses ini
kita melakukan proses give and take, untuk membuat sebuah konsensi dan
menemukan kesepahaman.
e. Menutup Negosiasi & Implementasi
Proses negosiasi dapat ditutup
dengan dua pendekatan, yakni pendekatan formal dan pendekatan informal.
Pendekatan formal menekankan kepada aspek legalitas persetujuan yang ditetapkan
sebagai hasil dari proses negosiasi dan biasanya didokumentasikan dalam bentuk
perjanjian kerjasama, atau memorandum of understanding, ataupun dalam bentuk
kontrak. Ini biasanya terjadi pada institusi ataupun organisasi resmi.
Elemen – Elemen Dalam Negoisasi
- Minat, Apa yang diinginkan dan dibutuhkan masing-masing
pihak? Apa hasil akhir yang dipikirkan dan diharapkan masing-masing pihak?
Bagaimana masing-masing pihak menilai permasalahan?.
- Pilihan, Apa saja kemungkinan pilihan yang ada untuk
dapat disepakati? Kira-kira pilihan apa yang dimiliki oleh pihak lain?
Pilihan apa yang paling ekologis? Sangat dibutuhkan kreativitas sebagai
keterampilan yang berguna dalam menemukan opsi tambahan dalam negosiasi.
- Alternatif, Bagaimana jika tidak tercapai kesepakatan?
Apakah pilihan yang baik dan buruknya? Apakah jika tidak mencapai
kesepakatan dapat berakibat buruk di masa depan? Apa alternatif yang
dimiliki oleh pihak lain?
- Legitimasi, Bagaimana mengajak masing-masing pihak
dalam mencapai kesepakatan? Siapa pihak yang lebih kuat? Siapa yang
mengontrol sumber daya? Siapa yang memegang peranan besar dalam proses
ini?
- Komunikasi, Apakah kedua belah pihak bersedia untuk
mendiskusikan dan mendengarkan? Apakah mungkin untuk diajak kompromi?
Kemampuan dalam memahami pihak lain dan fleksibilitas dalam komunikasi persuasi.
- Hubungan, Apakah kedua belah pihak siap untuk membangun
hubungan operasional? Apakah ada masalah tersembunyi karena suatu hubungan
berdampak pada negosiasi? Bagaimana hubungan yang terjadi jika tidak
tercapai kesepakatan?.
- Komitmen, Apa struktur komitmen dari kedua belah pihak?
Apa konsekuensinya jika menang atau kalah dalam proses negosiasi itu?
Apakah masing-masing pihak berkomitmen menjalankan kesepakatan? Kapan,
dimana dan siapa yang menjalankannya?
Sumber – sumber