Senin, 21 Januari 2019

PERKEMBANGAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA


A. SEJARAH 

Tanggal 24 Februrari 1994 merupakan tonggak sejarah kepeloporan industri asuransi berbasis syariah di lndonesia. Pada tanggal itulah didirikan PT Syarikat Takaful lndonesia (Takaful lndonesia) sebagai bukti perwujudan nyata dari sebuah komitmen dan kepedulian yang tulus terhadap perkembangan perekonomian berbasis syariah di lndonesia yang ditujukan untuk kemakmuran yang adil bagi masyarakat lndonesia secara keseluruhan.
Pada 5 Mei 1994, Takaful lndonesia mendirikan PT Asuransi Takaful Keluarga (Takaful Keluarga) bergerak di bidang asuransi jiwa syariah dan PT Asuransi Takaful Umum (Takaful Umum) yang bergerak di bidang asuransi umum syariah. Takaful Keluarga kemudian diresmikan oleh Menteri Keuangan saat itu, Mar’ie Muhammad dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus 1994. Sedangkan Takaful Umum diresmikan oleh Menristek/ Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie selaku ketua sekaligus pendiri lCMl dan mulai beroperasi pada 2 Juni 1995. Sejak saat itu Takaful Keluarga dan Takaful Umum mengembangkan kepeloporan dalam industri asuransi syariah dan menjadi yang terdepan di bidangnya.
Kiprah Takaful lndonesia dalam perekonomian bangsa melalui asuransi berbasis syariah, telah menarik minat investor dalam dan luar negeri. Pada tahun 1997, Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB) menempatkan modalnya di perusahaan untuk menjadi salah satu pemegang saham. STMB kemudian meningkatkan jumlah penyertaan modalnya sehingga mencapai jumlah yang cukup signifikan pada tahun 2004. Minat Syarikat Takaful Malaysia Bhd. (STMB) sebagai investor terus berlanjut melalui penyertaan modal langsung di Takaful Keluarga pada tahun 2009. Islamic Development Bank (IDB) juga memperkuat struktur modal perusahaan pada tahun 2004. Investor dalam negeri juga menunjukan minat yang kuat untuk ikut menumbuh kembangkan Takaful Indonesia. Pada tahun 2000 Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) turut memperkuat struktur modal perusahaan.
Di internal organisasi, PT. Asuransi Takaful Umum melakukan standarisasi untuk meningkatkan dan menjaga konsistensi mutu layanan dan kinerja perusahaan melalui penerapan ISO 9001 : 2008, yang merupakan standar internasional terbaru untuk sistem manajemen mutu (Quality Management System). Kemajuan PT. Asuransi Takaful Umum lainnya pada bidang asuransi syariah terbukti dengan didapatnya penghargaan dari Lembaga-Lembaga terpercaya.

B. PERKEMBANGAN

Di Indonesia, produk asuransi syariah telah diperkenalkan pada tahun 1994, walaupun menjadi tren sejak tahun 2010-2011. Perusahaan asuransi pelopor asuransi berbasis syariah itu sendiri adalah Asuransi Takaful yang berdiri pada tahun 1994. Produk asuransi syariah ini didasarkan pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang menjelaskan tentang tujuan asuransi dan pedoman operasional asuransi syariah yang terdiri dari enam fatwa yakni dituliskan dalam Fatwa Dewan Syari'ah Nasional NO: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang 'Pedoman Umum Asuransi Syari'ah':

  1. Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
  2. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.
  3. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial.
  4. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial.
  5. Premi adalah kewajiban peserta Asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
  6. Klaim adalah hak peserta Asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

Pertumbuhan yang Terus Menanjak

Dilansir dari catatan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Indonesia, sampai Juli 2017 lalu setidaknya asuransi syariah terus mengalami pertumbuhan yang terus naik setiap tahun. Pada tahun 2017, sudah tercatat sebanyak Rp37,30 triliun aset yang sudah dimiliki industri asuransi syariah. Ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 31,80 triliun rupiah.
Ini lebih tinggi 17,30% dari periode yang sama di tahun 2016 lalu! Dari aset asuransi tersebut, kebanyakan para nasabah lebih memilih asuransi jiwa syariah. Dominasi asuransi jiwa syariah mencapai 30,82 triliun rupiah dari total aset yang ada. Masih menurut catatan OJK, pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan premi yang didapat para pelaku usaha.

Masih Banyak Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski saat ini perkembangan dan pertumbuhan asuransi syariah terus menanjak, nyatanya perkembangan asuransi syariah di negeri ini masih memiliki banyak tantangan. Beberapa tantangan yang harus dilalui itu adalah human capital atau terbatasnya industri penunjang asuransi syariah yang unggul seperti para broker, agen dan adjuster yang profesional.
Lalu, kendala lain yang harus dihadapi adalah product innovation. Harus ada inovasi dari bidang asuransi syariah agar perkembangannya terus melonjak dari tahun ke tahun. Lalu, masalah service quality. Pelayanan yang diberikan oleh asuransi syariah diharapkan bisa maksimal dan berkualitas. Ini harus dimiliki semua asuransi syariah bahkan kantor cabang.
Dengan begitu, pelayanan terbaik bisa didapat semua nasabah dari mana saja. Ada juga product awareness yang masih rendah di tenga-tengah masyarakat Indonesia. Asuransi syariah diharapkan mampu melakukan sosialisasi yang baik untuk mengatasi ini. Ada juga masalah regulasi pemerintah. Ini juga belum maksimal sehingga pembangunannya tak kuat.
Asuransi syariah saat ini memang cukup tren di Indonesia. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di saat ini juga sedang bagus. Ini bisa dilihat dari catatan yang dikeluarkan OJK. Namun, meski bagus masih banyak tantangan yang perlu dihadapi. Bila tantangan tersebut dapat dilewati, tak mustahil asuransi syariah di Indonesia akan bermasa depan bagus.

Potensi Asuransi Syariah di Indonesia

Pada saat ini, di Indonesia telah banyak lembaga keuangan yang beroperasi dengan berprinsipkan islami atau syariah. Perkembangannya sangat pesat dan sudah banyak diminati oleh masyarakat indonesia yang mayoritasnya adalah muslim. Hal ini ditandai dengan meningkatnya total aset dan market share perusahaan asuransi syariah dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan itu disebabkan oleh kemungkinan unit syariah atau perusahaan syariah akan bertambah sampai akhir tahun ini. Hal itu dibuktikan, dalam lima tahun terakhir bukan hanya industri asuransi dan perbankan syariah yang mengalami pertumbuhan. Industri fashion dan makanan halal pun mengalami pertumbuhan yang sama pesat nya.
Pertumbuhan yang cukup tinggi ini, membuka peluang perkembangan asuransi syariah yang tinggi juga. “Pada tahun 2017, industri syariah tumbuh dengan kuat. Asuransi Syariah di Asia Pasific, equity fund-nya mencapai 26,6 persen. Indonesia terbaik dalam pertumbuhannya”, Kata Director Corporate Communication & Sharia Prudential Nini Sumohandoyo.
Apabila mengandalkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan per Maret 2018, maka angka pertumbuhan ada di kisaran 5% hingga 10% dari sisi kontribusi. Sedangkan dari sisi aset bisa lebih dari itu. Selain itu, pergerakan iklim bisnis asuransi syariah bisa terus bertumbuh. Walaupun angka pertumbuhan itu tidak signifikan. Hal itu dikarenakan pengaruh kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih.
Data diatas, menunjukkan bahwa asuransi syariah di indonesia sangat berpotensi untuk terus berkembang dari tahun ke tahun. Meskipun begitu, inovasi dan perbaikan tetap harus terus dilakukan untuk menjaga stabilitas perkembangan asuransi syariah untuk saat ini dan kedepannya.

Daftar Pustaka

https://www.takafulumum.co.id/lebihlanjut.html
https://www.amarbank.co.id/artikel/perkembangan-asuransi-syariah-di-indonesia-berpotensi-maju
http://www.depokpos.com/arsip/2018/08/sekilas-tentang-asuransi-syariah-dan-potensinya-di-indonesia/

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.